Pengguna Gadget Meningkat? Bagaimana dengan Pengaruh Kemalasan Anak?


Akhir – akhir ini banyak sekali masyarakat dari kalangan pemuda pemudi bahkan anak – anak yang sangat menyukai gadget. Apa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan gadget secara berlebihan? Bagaimana langkah kita selanjutnya agar meminimalisir pengaruh buruk yang disebabkan oleh gadget? Kemalasan anak sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun, disini saya akan membahas tentang pengaruh gadget yang berdampak pada kemalasan anak. Mengapa saya memilih gadget sebagai faktor utama? Karena di era globalisasi ini banyak yang memiliki gadget dari orang dewasa hingga anak – anak.
Mungkin tidak heran lagi pada zaman milenial ini orang – orang lebih mengutamakan gadget-nya ketimbang urusan lain. Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena tingkat kemalasan orang tersebut bertambah. Terlebih dengan pengguna gadget sebagai media pembelajaran banyak disalahgunakan oleh sebagian orang. Apa yang terjadi jika hal tersebut terus dilakukan? Maka tidak dapat dipungkiri bahwa minat belajar anak menjadi berkurang.
Terkadang orang tua juga ikut disalahkan dalam hal ini. Namun, sebenarnya keadaan fisik maupun psikis sangat berpengaruh pada sikap dan tumbuh kembang anak. Di sisi lain, anak akan mudah malas dalam melakukan aktivitas apapun karena sudah fokus dengan gadget miliknya. Malas adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Perbuatan tersebut yang membuat anak – anak sekarang lebih mementingkan diri sendiri dan meninggalkan tugas mereka sebagai pelajar.  Lalu bagaimana sikap orang tua dalam menanggapi kemalasan anak? Dalam hal ini peran orang tua dan orang sekitar sangat penting untuk mengurangi tingkat kemalasan anak. Dan di era modernisasi ini banyak sekali pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh gadget. Kalau pengawasan kita lengah sedikit pun, maka akan berdampak buruk bagi masa depan anak.
            Jika anak mengalami malas belajar akan mengakibatkan tidak naik kelas dan pembelajaran selama di sekolah tidak dapat tersampaikan dengan benar karena pikiran anak teralihkan oleh adanya gadget tersebut. Prestasi anak juga ikut menurun dan perilaku buruk mulai bermunculan pada diri mereka. Seperti mencontek saat ujian, tidak bisa mengerjakan ugas yang diberikan oleh guru, dan anak bisa melakukan tindakan tidak bermoral.
            Keluhan orang tua terhadap anak mereka yang malas belajar sudah menjadi kebiasaan umum. Bermain gadget menjadi salah satu faktor utama yang mengganggu konsentrasi anak dalam belajar. Di samping itu, masih terdapat berbagai faktor yang menyebabkan anak malas belajar. Berikut adalah faktor lain yang menyebabkan anak malas belajar :

a.       Sikap orang tua yang kurang memberikan perhatian anaknya dalam belajar. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya mereka menjadi lengah dalam mendidik anak. Kurang meluangkan waktu hanya sekedar belajar bersama anak.

b.      Terlalu menuntut anak belajar hanya demi nilai. Akibatnya anak menjadi salah persepsi terhadap arti belajar tersebut. Mereka menjadi kurang tanggung jawab sebagai pelajar dan di sisi lain perilaku buruk seperti mencontek sudah menjadi makanan mereka sehari – hari.

c.       Sikap guru selaku tokoh teladan atau figur yang sering berinteraksi dengan anak dan dibanggakan oleh mereka, tapi tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek keluhan siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa tertentu saja atau membawa masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu. 

d.      Sikap teman ketika seorang anak berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, tentunya secara langsung anak bisa memperhatikan satu sama lainnya, sikap, perlengkapan sekolah, pakaian dan asesoris-asesoris lainnya. Tapi sayangnya tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah dan alat tulis atau sepeda dan mainan lainnya, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orang tuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah.

Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang, dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.

Komentar

Postingan Populer